Pernah nggak sih kamu minum kopi sebelum olahraga dan merasa lebih semangat? Nggak salah kok—ternyata kafein memang bisa bantu tingkatkan performa fisik. Tapi, ada satu hal penting yang sering dilupakan: waktu terbaik untuk minum kafein itu ternyata beda-beda, tergantung genetik kamu!
Yup, ini bukan mitos. Sebuah riset dari Reports of Biochemistry and Molecular Biology meneliti bagaimana pengaruh waktu konsumsi kafein terhadap performa olahraga berdasarkan jenis metabolisme tubuh kita—dan hasilnya cukup mencengangkan. Tapi sebelumnya, yuk kita kenali dlu ap aitu kafein.
☕ Kafein Itu Bukan Sekadar Penunda Kantuk
Kafein adalah zat alami yang biasanya kita temukan di kopi, teh, dan beberapa minuman energi. Ia bekerja sebagai stimulan yang “menyalakan” sistem saraf pusat—bikin kita lebih fokus, lebih waspada, dan bahkan bisa bantu tubuh bertahan lebih lama saat olahraga.
Dalam riset ini, partisipan diminta untuk minum kopi lalu menjalani tes fisik. Nah, ada dua hal yang jadi pembeda:
- Kapan kafein diminum: 1 jam atau 2 jam sebelum olahraga.
- Jenis genetik mereka: apakah tubuh mereka memetabolisme kafein dengan cepat atau lambat.
🧬 Cepat vs Lambat: Bukan Soal Lari, Tapi Metabolisme
Ternyata ada gen yang disebut CYP1A2 menentukan seberapa cepat tubuh memproses kafein. Orang dengan tipe AA disebut “fast metabolizers” alias cepat memetabolisme. Sedangkan tipe AC atau CC disebut “slow metabolizers”.
Apa efeknya?
- Fast metabolizers paling diuntungkan kalau minum kafein 1 jam sebelum olahraga.
- Slow metabolizers justru mendapat performa terbaik kalau minum kafein 2 jam sebelum olahraga.
Hasilnya diukur dari peningkatan VO₂max, yaitu indikator seberapa efisien tubuhmu menggunakan oksigen saat aktivitas fisik. Makin tinggi nilainya, makin bagus daya tahan kamu!
🏃 Jadi, Harus Ngapain Nih?
Kalau kamu pengen coba manfaatin kafein buat bantu olahraga, boleh banget! Tapi karena tes genetik belum umum, kamu bisa coba eksplorasi sendiri:
- Minum kopi 1–2 jam sebelum olahraga, lalu rasakan bedanya.
- Kalau merasa lebih fit dan kuat setelah jeda 1 jam, bisa jadi kamu “fast metabolizer”.
- Tapi kalau efeknya baru terasa optimal setelah 2 jam, mungkin kamu termasuk yang lambat memproses kafein.
Yang penting, jangan konsumsi kafein berlebihan, ya. Batasannya sebesar 400 mg kafein perhari atau 200 mg untuk ibu hamil dan menyusui.
🎯 Kesimpulannya?
Kafein bukan cuma teman begadang, tapi juga bisa jadi “booster” alami saat olahraga—asal tahu kapan waktu yang pas buat minumnya. Dan siapa tahu, dengan sedikit eksperimen waktu, kamu bisa tampil lebih prima di gym, di lapangan, atau bahkan saat lari sore santai. Bingung cari kopi praktis, tapi mau juga yang protein tinggi yang bagus buat otot kamu? L-Men 2Go Cappuchino bisa jadi pilihan! Praktis, tinggal minum dan tinggi protein untuk bantu boost performa olahraga kamu.