Diskon 5%

Min Belanja Rp 200,000. Excl. NutriSari

Diskon Rp 15,000

Khusus pelanggan baru. Min Belanja 100,000. Excl. NutriSari

Keranjang Anda

keranjang Anda kosong

MENGUPAS MITOS-FAKTA KOLESTEROL

MENGUPAS MITOS-FAKTA KOLESTEROL

Membicarakan kesehatan jantung tentu tidak bisa melupakan tentang kolesterol. Sebenarnya, apa itu kolesterol? Apakah gangguan kolesterol hanya dialami mereka dengan berat badan berlebih? Dan bisakah yang masih muda memiliki masalah kolesterol? Mari kita bahas mitos dan fakta terkait kolesterol agar bisa memperoleh informasi yang benar. Ingat, informasi yang benar sangat penting agar kita tidak sampai salah mengambil tindakan.

Kolesterol tinggi sebabkan penyakit jantung

Hal ini FAKTA. Kolesterol adalah senyawa menyerupai lemak yang diperlukan untuk pembentukan hormon dan vitamin D di dalam tubuh. Kolesterol dapat diproduksi di dalam tubuh, dan juga dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan. Kolesterol memang dibutuhkan di dalam tubuh, namun kadar kolesterol darah yang tinggi justru berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung1.

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah berkaitan dengan pembentukan plak di pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan terhambatnya aliran darah. Apabila tidak diatasi dengan baik, hal ini kemudian dapat menyebabkan kasus serangan jantung atau stroke1,2.

Saat muda, belum perlu cek kolesterol

Banyak yang menganggap bahwa kolesterol hanya dialami oleh mereka yang berusia lanjut sehingga merasa belum perlu melakukan pengukuran kolesterol rutin. Hal ini ternyata MITOS. Masalah kolesterol tinggi sesungguhnya cukup banyak dialami mereka yang masih berusia di bawah 40 tahun. Sayangnya, tingginya kadar kolesterol seringkali timbul tanpa gejala dan hanya dapat dideteksi melalui pengukuran kadar kolesterol. Untuk itu, disarankan untuk melakukan pengukuran kadar kolesterol sejak dini3.

Mulai kapan dan seberapa sering seseorang perlu melakukan pengukuran kadar kolesterol dapat berbeda-beda bergantung pada umur, faktor risiko yang dimiliki, dan riwayat keturunan4. Namun, panduan secara umum adalah memulai pengukuran kadar kolesterol pada usia 9-11 tahun (sebelum pubertas) lalu diulang pada usia 17-21 tahun (setelah pubertas). Pada usia dewasa, pengukuran kadar kolesterol sebaiknya dilakukan setiap 4-6 tahun sekali3.

Masalah kolesterol hanya dialami yang memiliki berat badan berlebih

Hal ini ternyata MITOS. Risiko gangguan kolesterol memang teramati lebih tinggi pada mereka yang memiliki berat badan berlebih. Namun, memiliki berat badan normal tidak berarti bebas dan aman dari masalah kolesterol tinggi karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kadar kolesterol. Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor lain di luar kelebihan berat badan seperti faktor usia, merokok, kurangnya aktivitas fisik, faktor keturunan, serta pola makan yang tidak sehat1.

Jaga kolesterol, jaga kesehatan jantung

Kolesterol tinggi sangat berbahaya jika dibiarkan karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Hal ini bukan hanya jadi ancaman di usia lanjut, tapi bisa juga menyerang usia muda. Dan juga bukan hanya menjadi masalah mereka dengan berat badan berlebih, tapi yang terlihat kurus pun, tetap harus berhati-hati. Cara yang paling efektif untuk menjaga kadar kolesterol adalah dengan menjalankan pola hidup yang sehat termasuk dengan menjaga berat badan dalam kisaran normal, tidak merokok, memperbanyak buah dan sayur, memilih kacang-kacangan dan bijian utuh yang lebih tinggi serat, serta rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu5.

Selain itu, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jahat seperti daging merah dan gorengan juga bermanfaat5. Untuk mengurangi asupan lemak, lengkapi dengan memilih produk susu rendah lemak yang memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah namun tetap kaya nutrisi. Mencari susu rendah lemak dengan rasa yang enak? Tropicana Slim Susu Low Fat,susu rendah lemak dan tinggi serat karena mengandung serat pangan larut yang bermanfaat dalam membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Tropicana Slim Susu Low Fat juga bebas gula sehingga cocok untuk diet dan aman untuk penderita diabetes. Tak kalah penting,Β Tropicana Slim Susu Low Fat memiliki rasa yang enak dengan pilihan 3 varian rasa termasuk rasa Vanilla, Macchiato Coffee, dan rasa Korean Strawberry.

Β 

References:

  1. American Heart Association
  2. Australian Atherosclerosis Society
  3. US Centers for Disease Control and Prevention
  4. National Institute of Health: National Heart, Lung, and Blood Institute
  5. NHS UK
Sebelumnya
Berikutnya
Kembali ke Nutriblog