Berjalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik paling mudah dan murah yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Tanpa perlu peralatan khusus dan bisa dilakukan di mana saja, berjalan kaki bisa menjadi pilihan ideal untuk meningkatkan kesehatan. Namun berapa banyak langkah atau berapa lama berjalan kaki yang dibutuhkan untuk dapat dirasakan manfaatnya?
Banyak orang terintimidasi dengan target 10.000 langkah per hari yang sering direkomendasikan. Padahal, penelitian yang dipublikasikan pada event American Heart Association tahun 2023 menunjukkan risiko penyakit jantung dan stroke dapat berkurang hingga 14% dengan tambahan 500 langkah per hari.
Bingung mulai dari mana? Simak tips berikut:
- Mulai perlahan dan tingkatkan durasi dan intensitas secara bertahap
- Berjalan kaki dengan teman atau keluarga untuk menjadikan kegiatan ini lebih menyenangkan
- Pilihlah rute yang menarik untuk dijelajahi
- Dengarkan musik atau podcast favorit saat berjalan kaki
- Gunakan sepatu yang nyaman dan sesuai untuk berjalan kaki.
Namun, meski 500 langkah sudah memberikan manfaat, target minimal 150 menit latihan aerobik intensitas sedang per minggu yang dikombinasikan dengan 2 kali latihan beban setiap minggu tetap direkomendasikan untuk kesehatan optimal.
Selain berjalan kaki dan rutin berolah raga, pola makan sehat juga berkontribusi untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satu cara menurunkan risiko penyakit jantung adalah dengan mengganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh, yang terbukti secara ilmiah dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20%. Artinya, memilih bahan dan cara masak yang tepat menjadi penting.
Saat memasak, ganti minyak sawit atau minyak kelapa untuk menumis atau menggoreng dengan minyak jagung atau minyak kanola. Minyak Jagung dan Minyak Kanola dari Tropicana Slim lebih baik untuk kesehatan jantung karena tinggi kandungan lemak tak jenuh dan kandungan lemak jenuhnya lebih rendah. Usahakan juga untuk memasak dengan cara menumis atau memanggang, agar lebih sedikit minyak yang terserap ke dalam makanan.
Reference:
- American Heart Association's Epidemiology, Prevention, Lifestyle & Cardiometabolic Health Scientific Sessions (2023)
- World Health Organization